Memperjuangkan Rumah Impian di Jepang: Jangan Cuma Modal Nekat!

Memperjuangkan Rumah Impian di Jepang: Jangan Cuma Modal Nekat!

Membeli rumah di Jepang itu bagaikan pacaran sama orang Jepang: kelihatannya gampang, tapi banyak seluk-beluk yang bikin pusing tujuh keliling. Apalagi kalau kamu bule alias orang asing yang pengin punya istana di Negeri Sakura. Jangan sampai kamu cuma modal nekat, beli rumah tanpa tahu apa-apa. Nanti yang ada, bukan dapat rumah, malah dapat masalah.

 

Prosesnya Ribet, tapi Seru!

 

Langkah pertama adalah mencari properti yang cocok. Ini bukan cuma soal cari di internet, lho. Kamu harus riset mendalam. Ada yang https://ajijava.com/ namanya apartemen baru, apartemen bekas, dan rumah tunggal. Apartemen baru biasanya lebih mahal, tapi perawatannya minim. Apartemen bekas lebih murah, tapi kamu harus siap sama biaya renovasi. Kalau rumah tunggal, siap-siap sama biaya perawatan halaman dan perbaikan atap.

Setelah nemu properti idaman, jangan langsung ngiler. Kamu harus siapin dokumen. Buat orang asing, dokumennya lebih banyak dan ribet. Selain KTP dan NPWP, kamu juga butuh visa tinggal yang valid, sertifikat pajak, dan bukti pendapatan yang stabil. Jangan harap bisa lolos kalau kamu cuma kerja serabutan. Bank di Jepang itu sensitif banget soal kelayakan kredit. Mereka bakal cek semua data kamu sampai ke akar-akarnya.

 

Dana dari Mana?

 

Ini bagian paling krusial. Kebanyakan orang Jepang beli rumah pakai pinjaman bank alias mortgage. Nah, buat orang asing, pinjaman bank ini juga jadi tantangan. Beberapa bank hanya mau kasih pinjaman kalau kamu punya status tinggal permanen. Kalau visamu cuma sementara, kamu harus punya uang muka yang lebih besar, bisa sampai 50% dari harga rumah. Kaget, kan? Makanya, siapkan tabungan dari sekarang.

Selain uang muka, ada juga biaya-biaya lain yang harus kamu keluarkan. Ada pajak properti, pajak registrasi, biaya notaris, dan komisi agen properti. Totalnya bisa mencapai 10% dari harga rumah. Jadi, kalau harga rumahmu 30 juta Yen, siapkan 3 juta Yen lagi buat biaya-biaya ‘siluman’ ini.

 

Awas, Jebakan!

 

Saat meninjau properti, jangan cuma lihat luarnya saja. Cek kondisi dalamnya. Pastikan tidak ada kebocoran, retakan, atau masalah struktural lainnya. Tanya juga soal peraturan lingkungan dan biaya bulanan jika kamu beli apartemen. Apartemen di Jepang biasanya punya biaya bulanan untuk perawatan gedung dan dana renovasi.

Intinya, membeli rumah di Jepang itu butuh kesabaran ekstra dan pengetahuan yang mumpuni. Jangan malu bertanya kepada agen properti yang terpercaya. Cari agen yang punya pengalaman dengan klien asing, jadi mereka bisa bantu urus dokumen yang ribet itu. Jadi, sudah siap punya rumah di Jepang? Kalau belum, mending nabung dulu, deh. Biar nggak nyesel di kemudian hari!

Catatan: Artikel ini dibuat dengan tujuan menghibur dan memberi gambaran umum. Untuk informasi yang lebih akurat, disarankan berkonsultasi dengan ahli properti dan hukum di Jepang.

Related posts

Leave the first comment